Jumat, 20 November 2009

puisi

Kemana Air Mengalir

Berbisiklah di bantalku

Tinggalkan musim dingin di tanah

Aku bangun sendirian, ada sesuatu yang hampa

Di kamarku dan dimana – mana

Sentuhlah aku, kututup mataku

Dan mimpiku kan melayang

Ini pasti cinta, tapi sekarang t’lah berakhir

Ini pasti indah, tapi aku merasa kehilangan

Ini pasti cinta, tapi sekarang t’lah berakhir

Dari pertama kita bersentuhan

Sampai kita berantakkan

Yakinlah, bahwa kita bersama

Bahwa kau lindungi aku dengan hatimu

Tapi sesungguhnya aku berubah seperti air

Bagai tetes air mata di telapak tanganmu

Tapi ini sulit

Bagai di musim dingin

Ku bermimpi

Ini pasti cinta, tapi sekarang t’lah berakhir

Ini semua yang kuinginkan, sekarang kutinggalkan

Ini pasti cinta, tapi sekarang t’lah berakhir

Ini adalah kemana air mengalir

By : Yudith Tesalonika / 11107819 / 3 KA 04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar