Kamis, 16 Juni 2011

manager proyek yang baik

Mengapa instruksi dari seorang manajer/pemimpin unit kerja belum tentu dipahami karyawannya?. Lalu terjadi distorsi pesan? Dan mengapa pula setiap instruksi seolah diabaikan karyawan; seolah tidak dipatuhi? Pada gilirannya proses pekerjaan tidak menghasilkan kinerja optimum?. Semua itu karena ada kesalahan proses komunikasi dari seorang manajer. Dia berkomunikasi dengan asumsi semua karyawan bakal memahami apa yang dimaksud. Padahal dalam kenyataannya tidak demikian.

Selain itu sang pemimpin kerap kikir memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk bertanya dan menyampaikan gagasan. Kalau toh ada kesempatan, manajer sering tidak atau enggan mendengarkannya dengan baik. Akibatnya di lain kesempatan para karyawan bakal berbuat yang sama yakni enggan untuk bertanya dan menyampaikan sesuatu. Dirinya merasa tak berguna untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya. Dengan kata lain komunikasi yang terjadi adalah cuma searah yakni dari atasan. Bahkan dekat dengan sifat kepemimpinan otoriter dari manajer. Hal ini tentunya tidaklah sehat dalam membangun hubungan manajer dengan karyawannya. Lalu bagaimana sebaiknya?

Kepemimpinan seorang manajer sebenarnya merupakan potensi komunikasi dalam tindakan. Ciri-ciri manajer seperti itu adalah:

  1. Membangun pemahaman tentang visi,misi, dan tujuan perusahaan berikut strategi dan kebijakannya di kalangan bawahan atau karyawan. Semakin paham bawahan semakin terdorong mereka untuk aktif menyampaikan gagasan-gagasannya dalam mengembangkan kinerja perusahaan.
  2. Mendorong karyawan untuk melakukan pertukaran gagasan dan informasi. Bentuk ini dapat dilakukan di semua lini baik vertikal maupun horisontal. Hal ini sebenarnya merupakan bentuk apresiasi dari manajer kepada karyawannya.
  3. Membuka saluran komunikasi yang multiarah pada karyawan berarti manajer telah tekun mendengarkan dan memberi perhatian pada aspirasi karyawan yang dinamis. Dalam posisi seperti itu maka hal serupa terjadi pula yakni apresiasi dari bawahan ke atasan atau manajernya.

Karena itu kalau seorang manajer ingin instruksinya dipatuhi oleh bawahannya maka dia pun harus siap untuk mendengarkan apapun yang disampaikan karyawannya. Apakah itu berupa pertanyaan, gagasan, dan keluhan-keluhan. Memang dalam prakteknya menerima pesan tidaklah semudah menyampaikan pesan. Untuk menerima pesan dari karyawan, seorang manajer memerlukan pemahaman tentang isi,maksud, dan tujuan dari pesan itu sendiri. Bahkan sering dipertimbangkan siapa yang menyampaikan pesan itu. Selain itu diperlukan kemauan kuat untuk mendengarkan sesuatu dari bawahan. Untuk itu, beberapa hal yang perlu dilakukan manajer agar efektifitas mendengarkan bawahan tercapai adalah:

  1. Memahami identitas khususnya karakter para karyawannya dilihat dari sisi kemampuan berkomunikasi, keagresifan dalam bertanya, kadar emosi, dan pengetahuan tentang suatu masalah. Hal ini penting untuk memperkecil distorsi informasi ketika manajer akan mendengarkan dan merespon sesuatu yang disampaikan karyawannya.
  2. Memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian pesan, alasan, dan sudut pandang karyawan. Mendorong karyawan agar menyampaikan hal itu dengan jelas atau tidak kabur yang dapat menimbulkan multitafsir. Semakin paham semakin lancar proses mendengarkan dan merespon karyawan.
  3. Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan. Jangan sampai ada kesan manajer melecehkan karyawan. Ini penting dalam memberikan empati tinggi sehingga karyawan merasa diperhatikan dan dihargai eksistensinya.
  4. Bersikap terbuka dalam menerima pesan dari karyawan. Hindari terjadinya kekakuan berkomunikasi. Untuk itu apabila dianggap perlu manajer membangun suasana kesetaraan dan keharmonisan (jalur informal) dalam mendengarkan dan memahami suatu pesan karyawan dan respon manajer (timbal balik).

Seperti dikatakan oleh Disraeli; “manusia memerintah dengan kata-kata”. Artinya suatu perintah bisa menjadi mubazir hanya karena tidak jelasnya pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya. Karena itu manajer dengan kepemimpinan yang efektif adalah seseorang yang mampu mengekspresikan ide dan membujuk orang untuk berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya. Dan dalam prakteknya dibutuhkan suatu proses komunikasi dua arah dan bahkan multiarah. Jadi disitu ada yang menyampaikan pesan dan ada yang mendengarkannya. Ini berlaku pada posisi manajer dan karyawan baik suatu ketika sebagai penyampai pesan dan di saat lain sebagai pendengar yang baik. Tak akan ada pembicara (karyawan) yang baik kalau tidak ada pendengar (manajer) yang baik pula.



sumber :

http://indosdm.com/manajer-pentingnya-mendengarkan-bawahan


COCOMO

COCOMO (Constructive Cost Model )
Constructive Cost Model (COCOMO) Merupakan algoritma estimasi biaya perangkat lunak model yang dikembangkan oleh Barry Boehm. Model ini menggunakan rumus regresi dasar, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek proyek saat ini.
Sejarah Singkat COCOMO
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ’s Book ekonomi Software engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di 1981.
Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1997 COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Estimasi Biaya COCOMO II Software dengan COCOMO II. adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern. Hal ini memberikan lebih banyak dukungan untuk proses pengembangan perangkat lunak modern, dan basis data proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak teknologi pengembangan pindah dari batch processing mainframe dan malam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan komponen software off-the-rak. Artikel ini merujuk pada COCOMO 81.

Pengertian COCOMO
COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.
Model Jenis COCOMO Ada tiga model cocomo, diantaranya ialah:
1. Dasar Cocomo
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI.
Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
• Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
• Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
• Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:

keterangan :
• E : besarnya usaha (orang-bulan)
• D : lama waktu pengerjaan (bulan)
• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
• P : jumlah orang yang diperlukan.
2. Intermediate Cocomo
Persamaan estimasi sekarang mempertimbangkan (terlepas dari DSI) 15 pengaruh faktor-faktor; ini adalah atribut produk (seperti kehandalan perangkat lunak, ukuran database, kompleksitas), komputer atribut-atribut (seperti pembatasan waktu komputasi, pembatasan memori utama), personil atribut ( seperti aplikasi pemrograman dan pengalaman, pengetahuan tentang bahasa pemrograman), dan proyek atribut (seperti lingkungan pengembangan perangkat lunak, tekanan waktu pengembangan). Tingkat pengaruh yang dapat diklasifikasikan sebagai sangat rendah, rendah, normal, tinggi, sangat tinggi, ekstra tinggi; para pengganda dapat dibaca dari tabel yang tersedia.
3. Detil Cocomo
Dalam hal ini adalah rincian untuk fase tidak diwujudkan dalam persentase, tetapi dengan cara faktor-faktor pengaruh dialokasikan untuk fase. Pada saat yang sama, maka dibedakan menurut tiga tingkatan hirarki produk (modul, subsistem, sistem), produk yang berhubungan dengan faktor-faktor pengaruh sekarang dipertimbangkan dalam persamaan estimasi yang sesuai. Selain itu detail cocomo dapat menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL



sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/cocomo-8/

Kenapa anda dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ?

Kenapa anda dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ?

Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.

Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah seterusnya. Saat ini sangat mudah mendapatkan open source software di internet.

Pengembangan open source software melibatkan banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang berinteraksi melalui internet. Maka bermunculanlah berbagai macam software yang dibuat berbasis open source ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open source ini telah melahirkan developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.

Dengan pola open source orang dapat membuat dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet. Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser pun kepada pengembang software tersebut.

Free software disini juga bukan program kacangan. Anggapan bahwa barang yang gratis jelek kualitasnya tidak berlaku buat free software. Karena sudah terbukti kehandalannya. Dan karena free software berbasis open source maka software tersebut sudah melalui proses perbaikan yang terus menerus. Jadi tidak ada alasan tidak mau menggunakan free software ini dengan alasan kualitasnya yang tidak baik.

Dengan karakteristik yang telah disebutkan di atas maka tidak salah apabila kita menaruh harapan pada open source ini sebagai platform alternatif yang bisa kita gunakan dalam komputer kita. Penerapan pola open source di Indonesia juga dapat menghilangkan pemakaian software komersial secara ilegal dan memungkinkan bangsa Indonesia dikenal karya ciptanya dengan ikut mengembangkan open source software.


Keuntungan dan Kerugian Open Source

Motivasi dari penggunaan dan pengembangan open source software beraneka ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika sampai pada masalah praktis. Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah.




Keuntungan Open Source Software

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi
Ini merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
b. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.
c. Hak untuk menggunakan software
Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.

Kerugian Open Source Software

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

Lisensi dari Open Source Software
Beberapa lisensi umum pada open source software yaitu :
a. BSD ( Berkeley Software Distribution )
Secara ringkas, pendistribusian dapat dilakukan sepanjang berhubungan dengan software, meliputi penggunaan propierty produk. Pencipta hanya ingin pekerjaan mereka dikenali dan tanpa memerlukan biaya. Hal ini menjadi penting karena lisensi ini tidak melibatkan beberapa pembatasan dengan menjamin dan berorientasi pada turunan awal open source.
b. GPL ( GNU General Public Licence )
Ini adalah lisensi bagi software yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini masih dapat kita jumpai / menemukan banyak software yang tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara hati-hati didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan karena itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada software yang dapat merusak integrasi dari GPL software pada program proprietary ( kepemilkan ). GPL berdasar pada UU Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika souce code itu tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan pendistribusian source; mengijinkan modifikasi tanpa pembatasan dan integrasi lengkap dengan software lain.
c. MPL ( Mozilla Public Licence )
Ini adalah lisensi yang dibuat oleh Netscape dalam mendistribusi code dari Mozilla, versi baru dari navigator jaringan. Banyak respek yang mirip dengan GPL tetapi lebih berorientasi pada perusahaan level enterprise.
d. Lainya seperti : Qt ( oleh Troll-Tech ), X Consortium dll


sumber :

http://zerovirez.blogspot.com/2008/10/pengertian-open-source.html

http://nyenyenk.blogspot.com/2008/12/keuntungan-dan-kerugian-dari-open.html

Penerapan ERP di EDG

Penerapan ERP di EDG

Erha Dermatology Group (EDG)

Erha Dermatology Group (EDG), adalah perusahaan dalam healthcare industry, khususnya bidang dermatology yang didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh Ricardo Handoko. Ada tiga pilar utama yang dibangun oleh EDG dalam upaya mewujudkan visinya, yakni Bisnis (Business), Pengetahuan (Science), dan Sumber Daya Manusia (People) yang antara lain diwujudkan melalui pendirian dan pengembangan tiga unit bisnis yaitu PT. Erha Pharma, PT. Erha Medicals, dan PT. Erha Dermato Center. Berbagai bentuk program pengembangan dan pelatihan SDM serta pendirian Erha Lab & Institute yang tentunya mendukung pengembangan produk dan layanan berkualitas serta tenaga medis berkompetensi khususnya pada bidang dermatology dilaksanakan. Ini sebagai komitmen perusahaan ini pada bidang keilmuan serta pengembangan sumber daya.

Unit Bisnis EDG

Adapun peran masing-masing strategic business unit PT EDG bisa sedikit dijelaskan sebagai berikut.

PT. Erha Dermato Center (EDC), unit bisnis ini bergerak dalam bidang perawatan kesehatan kulit. Hal ini dilakukan melalui jaringan erha21 Dermatology Clinic Group yang terdapat di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Padang, Batam dan Makassar, Medan, Yogyakarta, dan Makasar

PT. Erha Medicals (EM), unit bisnis yang kedua adalah unit bisnis yang bersifat Business to Business. Unit bisnis ini memfokuskan diri dalam bidang distribusi produk-produk dermatology dan juga bekerja sama sebagai partner bagi dermatologist serta profesional medis lain.

PT. Erha Pharma (EP) merupakan unit bisnis ketiga yang bergerak di bidang manufacturing pharmaceutical. Unit bisnis ini menerapkan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) baik dalam memproduksi maupun mengembangkan produk farmasi dermatologi.

Mewujudkan Visi Perusahaan “Integrated Dermatology Industry” (Keselarasan Visi Perusahaan dengan IS)

Erha Dermatology memutuskan untuk berinvestasi dalam penerapan ERP di perusahaan mereka agar visi perusahaan mereka yakni Integrated dermatology industry dapat terwujud. Seperti yang sudah dijelaskan di atas pula, ini tentu sejalan dengan tiga strategic business unit yang dimiliki Erha Dermatology yakni PT. Erha Pharma, PT. Erha Medicals, dan PT. Erha Dermato Center, yang merupakan perwujudan dari tiga pilar utama mereka yaitu Bisnis (Business), Pengetahuan (Science), dan Sumber Daya Manusia (People). Dalam penerapan ini mereka memilih PT Mitra Integrasi Informatikan sebagai mitra dalam implementasi solusi dan jasa implementasi ERP (Enterprise Resources Planning) berupa Microsoft Business Solutions – Axapta (Microsoft Axapta).

Erha Dermatology sebagai pemain di industri dermatology dituntut untuk terus berinovasi agar mampu menghasilkan produk beragam yang terintegrasi. Dengan penerapan ERP Microsoft Business Solution maka diharapkan efisiensi dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan dapat ditingkatkan dengan bisnis aplikasi yang terintegrasi sehingga produk inovatif berdaya saing tinggi mampu diproduksi.

Keselarasan Business Process, People, dan IT

Selain sejalan dengan tiga strategic business unit yang dimiliki Erha Dermatology yakni PT. Erha Pharma, PT. Erha Medicals, dan PT. Erha Dermato Center, yang merupakan perwujudan dari tiga pilar utama mereka yaitu Bisnis (Business), Pengetahuan (Science), dan Sumber Daya Manusia (People). Solusi Microsoft Axapta dianggap mampu memberikan kekuatan dasar yang utuh (terintegrasi) yang memang dibutuhkan perusahaan dalam berkolaborsi dengan pelanggan, partner, karyawan dan tentunya supplier.

http://www.ferret.com.au/odin/images/184449/Microsoft-Dynamics-AX-Axapta-software-184449.jpg

Microsoft Axapta mampu memberikan solusi akan kemudahan dan pemahaman yang diharapkan mampu menghasilkan strategi baru, yakni operate across borders serta meningkatkan pertumbuhan bisnis. Microsoft Axapta juga mendukung dalam penyediaan beberapa pilihan fungsi antara lain Manufacturing, Distribution, Supply Chain Management, Project Management, Financial Management, Business Analysis, Customer Relationship Management, Human Resource Management, Enterprise Portal, Commerce Gateway.

Dalam pengembangannya pun Erha Dermatology tidak main-main. P.T. Metrodata Electronics, Tbk. (METRODATA) melalui anak perusahaannya yaitu PT. Mitra Integrasi Informatika (MII) dipercaya sebagai mitra dalam penerapan. PT Metrodata sendiri sudah terbukti berkualitas dalam menangani solution busines. Sedangkan PT Mitra Integrasi Informatika (MII) merupakan salah satu anak perusahaan dalam kelompok usaha METRODATA ini yang memfokuskan diri di bidang jasa solusi teknologi informasi khususnya dalam bidang design, implementasi, konsultasi, pelatihan, sistem integrasi teknologi informasi, dan lain lain. MII telah dipercaya oleh mitra bisnis berskala internasional seperti Dell, Cisco Systems, Lotus, Cincom, Microsoft, Oracle, HP OpenView, CheckPoint, Veritas, Trend Micro, Remedy, Epson, Hitachi Data System, Hewlett-Packard, IBM dan Sun Microsystems.

Solusi ERP berupa Microsoft Business Solutions – Axapta (Microsoft Axapta), memberikkan perusahaan antara lain nilai tambah, efisiensi serta juga memberikan manfaat bagi Erha Dermatology Group. Yakni integrasi seluruh fungsi dari berbagai divisi yang akan menjdai satu kesatuan sistem. Aplikasi akan dijalankan menggunakan solusi Mosaiq (salah satu produk yang dikembangkan oleh MII). Untuk Erha Dermatology Group yang akan diaplikasikan di EM yakni Mosaiq Call Performance, Mobile Detailing Modul & Mobile Sales Order melalui PDA (Personal Data Assistant). Hal ini bertujuan agar para tenaga sales Erha Darmatology bisa membuat sales order secara mobile.

Metode Pengembangan IS yang dipilih

Adapun metode pengembangan IS yang dipilih adalah secara bertahap. Ada dua fase dalam implementasi sehingga diharapkan proses ini dapat berjalan dengan baik dan proses bisnis sehari-hari tidak menghadapi banyak hambatan.

Sedikit gambaran tentang Microsoft Business Solutions – Axapta (Microsoft Axapta).

Solusi Microsoft Axapta ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan dari perusahaan yakni komputerisasi dalam proses bisnis Erha Dermatology karena sistem ini fleksibel, beragam, dan terintegrasi. Microsoft Axapta mempunyai kelebihan user friendly serta mempunyai customization tools sehingga jika terjadi perubahan di Erha tidak membutuhkan waktu lama untuk mennyesuaikannya. . Solusi ini menyediakan kemudahan dan pemahaman guna mendapatkan strategi baru yakni operate across borders serta meningkatkan pertumbuhan bisnis. Microsoft Business Solutions memiliki rangkaian solusi yaitu diantaranya Microsoft Axapta dan Microsoft CRM. Microsoft Axapta dapat dijalankan dengan menggunakan platform Microsoft Windows Server dengan Microsoft SQL Database. Microsoft Axapta juga mendukung dalam penyediaan beberapa pilihan fungsi yang menyeluruh, termasuk diantaranya Manufacturing, Distribution, Supply Chain Management, Project Management, Financial Management, Customer Relationship Management, Human Resource Management, Business Analysis, Enterprise Portal, Commerce Gateway.

Pemanfaatan Project Management

Implementasi ERP di Erha dermatology sudah diatur sedemikian rupa agar bisa berjalan dengan baik. Ada dua fase dalam proses impementasi ERP di Erha Dermatology. Fase pertama implementasi yang akan dilakukan di PT. Erha Pharma, PT. Erha Medicals, dan PT. Erha Dermato Center adalah mengimplementasi modul finance, trade, logistic, human resources. Rencananya modul ini untuk 30 pengakses aplikasi secara bersamaan (concurrent users) dengan lokasi di Jakarta dan Bandung. Sedangkan fase ke-dua implementasi akan dilakukan di PT. Erha Pharma yakni implementasi manufacturing modul dengan 5 concurrent users di Cikarang yang akan online ke kantor pusat dengan menggunakan teknologi frame relay.

Untuk proses implementasi solusi pada fase pertama hingga ‘go live’ diperlukan waktu kurang lebih 6 bulan, dimulai bulan Juni 2004, sedangkan fase ke-dua diperlukan waktu 3 bulan, dimulai bulan Januari 2005, termasuk instalasi, pelatihan terhadap pengguna dan dukungan pengoperasian selama 1 bulan

Implementasi fase kedua yang dilakukan di PT. Erha Pharma untuk manufacturing modul dengan 5 concurrent users di Cikarang membutuhkan alokasi waktu selama 3 bulan, dimulai bulan Januari 2005 termasuk instalasi, pelatihan untuk pengguna dan dukungan pengoperasian selama satu bulan

Tantangan yang dihadapi

Dalam implementasi ini, Erga Dermatology menghabiskan investasi sebesar Rp. 3 Miliar. Dengan harapan, setelah implementasi target efisiensi dalam proses bisnis akan tercapai. Bagi perusahaan besar, dana bukan menjadi masalah atau tantangan dalam pengembangan IS di perusahaan mereka.

Dalam implementasi ERP ini, Erha Dermatology melakukan perubahan dalam proses bisnis yang terkait. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi manajemen karena harus melakukan penyesuain-penyesuaian akan sistem baru. Kesadaran perusahaan dalam menerapkan sistem ini perlu ditingkatkakan mengingat pengeluaran untuk implementasi ini tidak langsung menunjukkan hasil yang signifikan dalam mendongkrak penghasilan perusahaan.

Namun, dengan mitra yang terpercaya yakni dari PT Mitra Integrasi Informatika (MII), diharapkan Erha Dermatology mampu menemukan solusi dari penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan karena adanya perubahan proses bisnis terkait dengan implementasi ERP di perusahaan mereka.

Kesimpulan

Implementasi ERP di Erha Dermatology merupakan langkah tepat bagi perusahaan yang bergerak di bidang healthcare industry ini. Dengan investasi yang tidak sedikit, pengimplementasian ini akan mampu berbuntut pada efektifitas dan efisiensi proses bisnis. Dengan implementasi ini diharap dapat menghasilkan laporan dengan lebih cepat sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan. Selain itu untuk penanganan sumber daya manusia yang lebih baik, serta untuk lebih kompetitif

Dengan penerapan ERP Microsoft Business Solution maka Erha Dermatology akan mampu bersaing karena mampu menghasilkan produk yang beragam dan terintegrasi. Efisiensi dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan dapat ditingkatkan dengan bisnis aplikasi yang terintegrasi yang mampu menghasilkan produk yang inovatif dan memiliki daya saing tinggi.

pengertian PT

A. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham, dan tanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya. Sehubungan dengan itu orang yang mempunyai tagihan terhadap PT tidak dapat langsung menagih kepada para pemegang saham , melainkan kepada PT, sebab PT adalah badan hukum.

* Alat Perlengkapan Organisasi Perseroan terbatas.
Sebagai organisasi PT mempunyai alat perlengkapan organisasi yang diberi wewenang bertindak atas nama PT. Alat perlengkapan organisasi tersebut adalah :

1) Rapat Umum Pemegang Saham
2) Direksi
3) Komisaris

* Kebaikan dan keburukan Perseroan Terbatas.

1) Kebaikan PT
a) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham
b) Ada pemisah antara pemilik dengan pengurus perusahaan
c) Kontinuitas hidup perusahaan dapat terjamin
d) Modal mudah diperoleh melalui penjualan saham dan obligasi
e) Adanya spesialisasi dalam manajemen
f) Mudah mengadakan pengalihan pemilikannya

2) Keburukan PT
a) Biaya organisasi besar dan sulit melakukan pengorganisasian
b) Pajak atas laba yang besar
c) Pendirian PT lebih sulit
d) Adanya pembatasan hukum dan bidang usaha
e) Pemisahan pemilikan dan pengendalian

* Ciri-ciri perseroan terbatas antara lain :

a. Bertujuan mencari keuntungan
b. Mempunyai fungsi komersial dan ekonomi
c. Tidak memperoleh fasilitas Negara
d. Dipimpin oleh direksi
e. Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta
f. Pemerintah sebagai pemegang saham
g. Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata

h. Diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

i. Didirikan oleh minimal 2 orang/pribadi hukum.

j. Mempunyai minimal modal dasar (sekarang minimal modal dasar Rp. 50.000.000,-)

k. Minimal modal yang harus disetor ke Bank 25 % dari minimal modal dasar.

l. Tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham.

m. Didirikan dengan Akta Notaris dan berlaku sejak disahkan oleh Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan HAM).

n. Bertindak secara pribadi hokum

o. Memiliki harta kekayaan sendiri

* Contoh Perseroan

1. PT Tertutup
PT Tertutup adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu tetapi setiap orang dapat ikut serta dalam modalnya. Biasanya pemegang saham berasal dari famili sendiri atau sahabat karib. Surat sahamnya dituliskan “atas nama”.

Ini dimaksudkan agar saham-saham tersebut tidak mudah dipindah-tangankan atau dijual kepada orang lain. Tujuan mendirikan PT semacam ini mempunyai maksud-maksud tertentu. Apabila pemegang saham berasal dari satu keluarga, pendirian PT dimaksudkan untuk memelihara harta benda yang digunakan untuk usaha-usaha tersebut.

2. PT Terbuka
PT Terbuka adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang. Jadi setiap orang dapat ikut ambil bagian dalam modal perusahaan. Biasanya saham-saham dari PT Terbuka bukan “atas nama” melainkan saham “atas tunjuk”, sehingga mudah untuk dipindah-tangankan dengan menjualnya kepada orang lain.

3. PT Kosong
PT Kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah tidak menjalankan usahanya lagi, tinggal namanya saja. Karena masih terdaftar, PT ini dapat dijual untuk diusahakan lagi. Biasanya PT Kosong menanggung utang yang sulit untuk dibayar tanpa menjual seluruh saham-sahamnya.

4. PT Asing
PT Asing adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di luar negeri menurut hukum yang berlaku di sana, dan mempunyai tempat kedudukan di luar negeri juga. Menurut pasal 3 Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) dinyatakan bahwa perusahaan asing yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk PT yang didirikan dan berlokasi di Indonesia, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

5. PT Domestik
PT Domestik adalah Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

6. PT Perseorangan
Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal mempunyai maksud agar pemilik tidak berada di tangan satu orang. Walaupun demikian, setelah saham dikeluarkan mungkin sekali saham jatuh di satu tangan, sehingga hanya terdapat seorang pemegang saham saja yang juga menjadi direktur dari perseroan tersebut.

Koperasi

Berdasarkan Undang-undang koperasi no. 25 pasal 1tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggortakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asa kekeluargaan.

* Ciri-ciri koperasi antara lain :


1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka serta tidak dapat dipindahtangankan.
2. Tujuannya untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya
3. Pengelolaan dilakukan secara demoktratis
4. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besar jasa

yang terbatas terhadap modal
5. Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Anggota
6. Perangkat organisasi terdiri dari Rapat Anggota, pengurus dan pengawas
7. Modal koperasi terdiri atas modal sendiri yakni simpanan pokok, simpanan wajib dan

cadangan serta modal penyertaan yakni hibah dan sumbangan lainnya (donasi) yang

tidak mengikat.

8. Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.

9. Diatur dalam Undang-Undang tentang Koperasi No.25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian.

10. Dibentuk oleh orang-orang (Koperasi Primer) atau Koperasi-koperasi (Koperasi

sekunder).

11. Dibentuk dengan membuat Akta Pendirian yang memuat Anggaran Dasar.

12. Berbadan hukum setelah disahkan pemerintah.

13. Perangkat organisasi: Rapat Anggota, Pengurus (Direktur) dan Pengawas

(Komisaris).

14. Tanggung jawab dipikul oleh para anggota.



* Jenis koperasi

a. Dilihat dari usahanya

1. Koperasi konsumsi.
2. koperasi kredit.
3. koperasi prodsuksi.

b. Dilihat dari bentuk koperasi

1. Koperasi Primer yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-orang

dan dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.
2. Koperasi Sekunder yaitu koperasi yang didirikan oelh dan beranggotakan koperasi

dan dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi.

* Peran Koperasi terhadap Perekonomian


a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masayarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kehidupan manusia dan

masyarakat
c. Memperkokoh perkonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersamna berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

* Berikut ini merupakan contoh koperasi di Indonesia.

1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang fungsinya kurang lebih sama dengan bank. Bedanya, koperasi simpan pinjam tidak mengambil keuntungan atau bunga dari anggota peminjam. Sejumlah uang benar-benar dipinjamkan dengan tujuan membangun usaha sesuai kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

Contoh koperasi simpan pinjam, misalnya Si A ingin mendirikan usaha, tetapi tidak mempunyai modal. Si A ini bisa mendaftar sebagai anggota koperasi dengan melengkapi beberapa persyaratan. Setelah itu, Si A harus mempresentasikan apa jenis usaha yang akan dikembangkannya dan kapan bisa mengembalikan modalnya. Setelah usahanya lancar dan balik modal, Si A bisa menyimpan keuntungannya di koperasi tersebut dengan sistem seperti tanam saham.

2. Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah orang yang bergerak di bidang produksi barang. Yaitu, usaha kecil sampai menengah (UKM) yang didirikan home industri. Kegiatannya adalah pengadaan bahan baku.

Contoh koperasi produsen, misalnya di desa ABC, banyak warganya yang bergelut dalam produksi kerajinan kayu. Warga-warga tersebut bisa membentuk sebuah kelompok koperasi yang tujuannya agar mereka sama-sama bisa memajukan usaha kecilnya tersebut. Jika ada seorang anggota yang kehabisan modal, bisa dipinjami dulu. Selain itu, jika ada seseorang kesulitan mencari pasar dalam menjual produk, koperasi bisa membantu memasarkan poduknya.

3. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan dan pemasaran produk atau jasa anggota koperasi itu. Tujuannya adalah untuk mempermudah anggota koperasi, terutama produsen, yang tidak mempunyai pasar untuk menjual hasil usahanya.

Contoh koperasi pemasaran, misalnya desa ABC merupakan produsen ukiran kayu. Koperasi pemasaran ini bisa menawarkan jasanya untuk memasarkan hasil produksi ukiran kayu tersebut ke pasar yang lebih luas. Dengan demikian, si produsen tidak perlu repot lagi mencari pasar dan memasrahkan pemasaran produknya kepada koperasi pemasaran itu.

Itulah beberapa jenis koperasi beserta contoh-contoh wilayah geraknya masing-masing. Walaupun berbeda jenis, semua bidang itu mempunyai saling ketergantungan. Koperasi produsen tidak akan berjalan lancar tanpa adanya koperasi pemasaran. Begitupun, sebaliknya

Perusahaan Persekutuan

Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Para pemodal ini terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja. Pembagian keuntungan dari sekutu pasif dan aktif berbeda sesuai kesepakatan. Perusahaan persekutuan sendiri ada dua macam, yaitu CV dan Firma. CV ada sekutu aktif dan pasif, sedangkan Firma hanya terdiri dari sekutu aktif.

Pada perusahaan berbentuk Firma, para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di Akta Pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda dari perusahaan perorangan. Apabila Firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke Berita Negara Republik Indonesia (BNRI). Sedangkan dalam perusahaan berbentuk CV/Persekutuan komanditer, pendirian perusahaan harus menggunakan akta dan harus didaftarkan. Lebih kurang ciri-ciri CV dan Firma hampir sama, CV juga tidak memiliki kekayaan sendiri/bukan merupakan badan hukum.

* Kelebihan Perusahaan Persekutuan :

- Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan.

- Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama.

- Pengelolaan lebih mudah dan professional karena banyak pengelolanya

- Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir

Kekurangannya :

- Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin

- Mudah terjadi konflik antar pemilik modal.

- Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab

* Contoh Persekutuan

a. Persekutuan Firma

Firma biasanya disingkat Fa, adalah suatu persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama.

* ciri-ciri firma :
1. Dibentuk antara dua orang atau lebih dengan menggunakan nama bersama.
2. Tanggung jawab anggota firma tidak terbatas

3. Modal diperoleh dari penyerahan sebagian atau seluruh kekayaan pribadi

* Kebaikan dan keburukan persekutuan firma

1) Kebaikan Firma

a) Tidak dikenakan pajak usaha
b) Kebutuhan akan modal akan lebih mudah dipenuhi
c) Risiko ditanggung bersama secara solider
d) Ada pembagian kerja berdasarkan keahliannya masing- masing sekutu
e) Cara mendirikan mudah
f) Keputusan dilakukan secara bersama
g) Perhatian sekutu terhadap firma cukup besar

*

2) Keburukan Firma

a) Tanggung jawab tiap sekutu tidak terbatas
b) Kontinuitas kelangsungan hidup firma tidak terjamin (bila salah satu

anggota menarik diri /meninggal) maka firma akan bubar.
c) Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang sehingga ada kemungkinan

terjadi perselisihan.

d) Jika salah satu sekutu merugikan perusahaan maka sekutu yang lain ikut

menanggung

b. Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer adalah persekutuan satu atau beberapa orang pengusaha , dan seorang atau beberapa orang yang hanya memasukkan modal.

* Ciri-ciri Persekutuan komanditer :

1. Dibentuk antar satu atau beberapa orang yang memprcayakan uang nya kepada satu

orang atau beberapa orang yang menjalankan usahanya
2. terdiri dari sekutu komanditer dan sekutu komplementer
3. sekutu komanditer atau pasif adalah oaring yang memberikan modalnya dan tidak

menjalankan perusahaan
4. sekutu komplementer atau sekutu aktif adalah orang yang menjalankan perusahaan
5. tanggung jawab sekutu komanditer sebesart modal yang ditanamkan



* Kebaikan dan keburukan persekutuan komanditer

1) Kebaikan Persekutuan komanditer

a) Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi dengan cara menambah sekutu

komandit tanpa merombak manajemem
b) Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu atau beberapa orang
c) Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas
d) Sekutu pengusaha dengan berbagai keahlian dapat saling melengkapi
e) Risiko ditanggung bersama


2) Keburukan Persekutuan komanditer

a) Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sekutu pengusaha
b) Pada persekutuan komanditer campuran lebih mudah terjadi perselisihan

antar sekutu pengusaha
c) Tanggung jawab sekutu tidak sama besarnya
d) Jika salah satu sekutu merugikan perusahaan maka sekutu yang lain ikut

menanggung kerugian
e) Para sekutu tidak mudah menarik dana yang telah
disetorkan.